Memperbaiki Hasil dari Pengeringan Cabe (cabe kering) Masyarakat

Produk pertanian merupakan produk yang tidak tahan lama, sehingga setelah proses pemanenan selesai, produk pertanian harus segera dijual agar tidak busuk, apalagi tanpa dilakukan penanganan pasca panen dengan baik
 
 
Petani di daerah kita pada umumnya enggan melakukan penanganan pasca penen. Hal ini selain disebabkan karena kurangnya modal usaha yang berujung pada rasa ingin segera memasarkan hasil pertanian juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentangan penanganan pasca panen itu sendiri. Penanganan hasil pertanian yang selama ini sering dilakukan petani hanyalah sekedar menjemur untuk menghilangkan kadar air yang terdapat di kulit luar produk itu sendiri, seperti padi, kacang tanah, jagung, kedelai dan lain-lain. Sedangkan proses pengeringan yang sesuai dengan standara mutu nasional ataupun ekspor sangat jarang dilakukan kalau tak ingin dikatakan tak pernah sama sekali. Apalagi untuk proses penanganan lebih lanjut dengan membuat produk-produk baru dari hasil pertanian, seperti pembuatan jus mangga, jus jeruk, dan lain-lain.

Keadaan yang seperti ini menyebabkan produk-produk pertanian yang seharusnya bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi atau bisa disimpan lama untuk menanti celah harga pasar meningkat lebih tinggi dari harga sekarang justru harus direlakan untuk dijual dengan harga rendah. Hal ini terjadi karena kecenderungan harga produk pertanian menurun drastis pada saat panen, terutama pada saat panen serentak.

Usaha agribisnis cabe sangat menguntungkan karena tingkat pengembalian modal yang cepat. Namun sebenarnya, dibalik semua itu akan menampilkan resiko yang sangat tinggi. Resiko yang paling rawan dihadapi petani adalah serangan hama penyakit dan fluktuasi harga yang tidak menentu. Semua resiko tersebut dapat diminimalkan jika kita banyak belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.


Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan resiko tersebut adalah mengetahui peta pasar, membaca musim, mengetahui berbagai hama dan penyakit, menguasai teknik budidaya, memperkirakan harga musiman, menentukan jadwal panen, memakai benih yang sesuai dengan karakteristik lahan, permintaan pasar dan penanganan pasca panen.

Penanganan pasca panen cabe hampir dikatakan belum sepenuhnya dilaksanakan para petani karena terbatasnya pengetahuan dan fasilitas. Selain itu, kejelasan spesifikasi produk yang diinginkan konsumen tidak diketahui secara jelas oleh petani. Spesifikasi produk hanya diketahui oleh pedagang pengumpul. Keadaan ini menyebabkan daya tawar petani lebih rendah daripada daya tawar pedagang pengumpul.

Kerusakan buah cabe secara mekanis, fisiologis dan fisik lebih sering disebabkan oleh pengelola yang kurang cermat dan hati-hati dalam penanganan pasca panen. Kerusakan mekanis paling dominan terjadi pada saat pemetikan, pengangkutan, penanganan saat bongkar muat serta tidak adanya packaging atau wadah yang baik dalam pengangkutan.

Cabe kering yang dijual di pasaran atau bahkan yang di ekspor ke luar negeri pada umumnya dikumpulkan dari hasil pengeringan yang dilakukan oleh para petani dan para pengumpul khusus yang dilakukan di sentra produksi cabe. Para pedagang pengumpul ini membeli cabe basah pada petani dan melakukan proses pengeringan sendiri. Pengeringan pada umumnya dilakukan dengan mempergunakan panas sinar matahari tanpa mengalami perlakuan khusus dan memakan waktu selama 7 – 10 hari.

Cabe segar setelah diangkut ke tempat pengumpulan, langsung dihamparkan di atas tanah yang diberi alas tikar atau kepang atau di atas tempat penjemuran khsusus berupa lantai. Pekerjaan sortasi sebelum penjemuran jarang dilakukan dan biasanya dikerjakan setelah cabe kering.
Cabe kering yang berasal dari buah cabe yang kurang sempurna tingkat kematangannnya (masih kehijau-hijauan) akan menghasilkan cabe kering berwarna keputih-putihan. Sedangkan pada bagian buah yang kedapatan busuk akan menghasilkan warna kehitam-hitaman.


Sebelum cabe kering dijual atau bahkan di ekspor hendaknya dilakukan suatu kegiatan “Reprocessing” terhadap cabe kering yang keadaannya masih kurang memenuhi syarat tingkat kekeringannya dengan jalan dijemur dan selain itu perlu diadakan pemilihan ulang yang dititik beratkan kepada kualitasnyta dengan memisahkan cabe kering yang mempunyai kelainan atau cacat dan kotoran-kotoran yang terdapat di padanya.

Care yang dikeringkan tanpa suatu perlakuan khusus sebelumnya akan mengalami perubahan warna setelah disimpan selama 3 bulan di dalam suhu kamar biasa. Warna cabe kering yang kemerah-merahan dapat dipertahankan lebih lama lagi dengan jalan mencelup cabe segar sebelum dijemur.
 

Comments

  1. Produk kami mencakup terpal plastik siap pakai, terpaulin, cover truk, cover kapal, cover mesin, tenda cafe, tenda kerucut / tenda sarnavil, tenda peleton / tenda penampungan, tenda lipat, jaring anggrek, polynet, waring, tambang PE / PP, plastik cor, kantung jenazah,tambang,terpal rollan dsb-nya.

    Untuk informasi
    Bisa email ke tommyindoterpal@gmail.com
    Mobile:0813-8061-3685

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jual Cabe Kering Dengan Tangkai (Teja) S4 Kualitas A (Grade) 081238369886

Peluang Bisnis Cabe Kering dan Bubuk Cabai

Jual Cabe Kering Tanpa Tangkai (Teja) S4 Kualitas A (Grade A) 081238369886